Rabu, 28 April 2010

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DI LAPANGAN

A. PENDAHULUAN
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Alat pengambil datanya cukup reliable dan valid, datanya juga reliable dan valid. Namun, masih ada salah satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan, yaiu kualifikasi si pengambil data.Sebelum alat ditetapkan untuk digunakan, telebih dahulu harus mempertimbangkan apakah alat itu sesuai dengan pengumpulan data yang diperlukan.
Tidak semua jenis alat penelitian semuanya dapat menggali seluruh data yang diperlukan. Oleh karena itu, perlu pertimbangan untuk memodifikasi alat tersebut, sehingga data yang diperlukan dapat terhimpun.
Di dalam penelitian kualitatif peneliti sekaligus berperan selakuinstrumen penelitian. Dalam penelitian peneliti benar-benar diharapkan mampu berinteraksi dengan objek. Penelitian kuantitatif lebih difokuskan untuk menguji teori-teori yang telah ada dengan menggunakan data statistik.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman da pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi yang mereka dapat pada saat melakukan pengamatan. Pada penelitian ini observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan langsung dan dokumentasi yang mengacu pada instrumen pengamatan. Observasi di wilayah ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh melalui kuesioner atau pun wawancara.
Proses menulis catatan yang peneliti lakukan mencakup langkah-langkah, yaitu:
1. Catatan awal yang dilakukan peneliti pada waktu melakukan pengamatan, wawancara informan yang berisi kata-kata kunci.
2. Perluasan catatan yang dilakukan oleh peneliti segera sesudah kembali dari pengamatan, wawancara informan dengan menyempurnakan kalimat dari kata-kata kunci dan menambah catatan reflektif.
3. Penambahan catatan yang dilakukan oleh peneliti karena memungkinkan dalam temuan-temuan berikut ada hal-hal yang mungkin memperjelas atau memberikan atau membetulkan catatan sbelumnya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui keadaan seseorang dan mencari informasi mengenai suatu permasalahan. Tipe wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan wawancara bebas tetapi juga mengingat data apa saja yang akan dikumpulkan. Dalam melaksanakan wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar dari hal-hal yang akan ditanyakan.
Langkah-langkah wawancara :
1. Menetapkan kepada siapa wawancara dilakukan
2. Menetapkan pokok masalah yang menjadi bahan pembicaraan.
3. Mengawali atau membuka alur wawancara.
4. Melangsungkan wawancara.
5. Menulis hasil wawancara.
6. Mengidenifikasi hasil wawancara.
Setelah melakukan wawancara, informasi yang diperoleh diolah dan dikonfirmasikan dengan pihak yang lebih mengetahui dan menguasai aspek-aspek yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk memperoleh masukan mengenai keshahihan data tersebut.
3. Dokumen
Dokumentasi yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini meliputi peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang dieluarkan pihak kanwil, kepala ekolah, data hasil prestasi yang telah dicapai siswa, serta data yang dianggap mendukung penelitian. Menurut Saipul Annur yang di kutip dari Lincoln dan Guba dalam Faisal (1990) menyatakan bahwa sumber informasi berupa dokumen dan rekaman sesungguhnya cukup bermanfaat dan sumber-sumber tersebut memiliki keuntungan, yakni:
1. Telah tersedia dan mudah memperolehnya.
2. Bersifat stabil dan akurat sebagai cerminan keadaan yang sebenarnya
3. Dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan
4. Angket
Menurut Saipul Annur yang mengutip dari Nasution (2002) menyatakan bahwa angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui. Angket digunakan untuk mendapat keterangan dari sampel atau sumber yag beraneka ragam, digunakan untuk mendapat keterangan tentang sekolah (jumlah guru, pegawai, ruang kelas, julah murid dan sebagainya) dn tentang sikap mengenai masalah sosial, ekonomi, politik, moral dan sebagainya.
Jenis-jenis angket
a. Angket Tertutup
Angket ini tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyatan dengan sejumlah jawaban tetentu sebagai pilihan. Responden mengecek jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Misalnya : Setujukah anda penggunaan kekerasan dalam pengajaran ? (ya atau tidak).
Kelemahan angket tertutup :
1. Responden tidak berkesempatan memberi jawaban yang tidak tercantum dalam angket itu, sehingga ia terpaksa mengecek atau memilih jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya.
2. Ada kemungkinan responden asal-asal saja dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Kecerobohan dalam menjawab antara lain disebabkan keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk.
Keuntungan angket tertutup :
1. Hasilnya mudah diolah, di beri kode dan diskor, bahkan dapat diolah dengan komputer.
2. Responden tidak perlu menulis dan mengekpresikan buah pikirannya dalam bentuk tulisan.
3. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan dengan angket terbuka.
b. Angket Terbuka
Angket terbuka memberikan ksempaan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Misalnya : Hukuman apa yang paling sering anda berian ? .............
Kelemahan angket terbuka :
1. Kesulitan dalam mengelolanya karena jawaban sukar diberi ode atau diklasifikasikan
2. Memerlukan waktu yang banyak untuk mengisinya.
3. Nilai jawaban mungkin berbeda karena perbedaan dalam kemampuan yang dimiliki.
Kelebihan angket terbuka
1. Berguna dalam mengenal sampel
2. Item yang terbuka memberikan kesempatan untuk memberikan jawaban secara bebas dengan kemungkinan terungkapnya hal-hal yang sebelumnya belum diketahui peneliti.
Petunjuk dalam penyusunan penelitian
Memiliki gambaran yang jelas tentang masalah, tujuan serta sasarannya dan sifat data yang diperlukan. Jika tujuannya deskriptif, peneliti harus mempunyai gambaran yang tajam dan komprehensif. Jika bertujuan menjelaskan atau menguji teori, maka pertanyaan harus relevan dengan tujuan penelitian. Menyediakan sitsem pengolahan.
5. Teknik pengukuran
Alat pengumpulan data yang bersifat kuantitatif adalah teknik pengukuran. Alatnya adalah tes, yakni seperangkat ragsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.
Jenis-jenis tes :
1. Tes lisan
2. Tes tertulis, terdiri atas dua yaitu esai (uraian) dan objektif (pilihan berganda)
Dilihat dari tingkatan tes diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tes baku, tes yang dipublikasikan dan telah dipersiapkan oleh para ahli secara cermat sehingga norma-norma perbandingan validitas, reabilitas dan petunjuk pemberin skor telah diuji dan dipersiapkan.
2. Tes buatan, harus memperhatikan :
a. Harus valid (benar)
b. Harus reabilitas, mampu memberikan hasil yang elatif tetap apabila dilakukan secara berulang pada kelompo individu sama.
c. Harus objektif, dalam memberikan nilai kuantitatif terhadap jawaban, unsur subjektifitas penilaian tidak mempebgaruhi.
d. Harus efisien, mudah cara membuatnya da mudah pula penilaiannya
C. PENGGUNAAN PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.
Teknik pengumpulan data kualitatif
Penelitian ini umumnya lebih melihat proses dari pada obyek penelitiannya. Data dalam penelitian ini adalah data verbal, data verbal ersebut perlu diolah agar perlu menjadi ringkas dan sitematis. Tenik pengumpulan data kualitatif lebih menekankan pada data observasi, wawancara dan dokumentasi. Menurut Saipul Annur, mengemukakan langkah penelitian meliputi:
1. Menentukan situasi sosial.
2. Menetapkan fokus penelitian .
3. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan.
4. Melakuan observasi berulang-ulang.
5. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait.
6. Triangulasi hasil dengan pihak-pihak terkait.
7. Melakukan analisis data.
8. Menulis laporan hasil penelitian.
Contoh :
Metode yang digunakkan adalah metode kualitatif deskriptif, yang ingin mengungkapakan strategi managemen yang dilakukan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia dan non-manusia pada SD Az-Zahrah sehingga dapat menjadi SD favorit dan diminati oleh masyarakat. Menurut Sudjana (1989) ada beberapa alasan pentingnya penelitan kualitatif dalam pendidikan yaitu:
1. Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan lingkungan yang embentunya melalui proses belajar.
2. Pendidikan senantiasa melibatkan komponen manusia yakni tenaga kependidikan dan siswa dengan komponen kurikulum, sistem pendidikan, lingkungan pendidikan, ruang dan waktu serta sarana dan prasarana pendidikan.
3. Pendidikan sebagai suatu kepada sistem tidak hanya berorientasi kepada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses agar memperoleh hasil yang optimal.
Penelitian ini menekankan pada strategi managemen SD Az-Zahrah, sehingga ocok menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen (1982:28) ” Qualitative research are concerned with process rather than simply with outcomes or products”. Maksudnya penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses ketimbang hasil atau mutu semata. Penelitian deskripsi dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan social, dan penelitian deskriptif tidak menggunakan dan melakukan pengujian hipotesis.
Teknik pengumpulan data kuantitatif
Teknik pengumpulan data kuantitatif berdasarkan data statisik dengan cara menguji teori yang telah ada. Sedangkan teknik pengumpulan datanya disamping observasi, wawancara, dokumentasi ditambah dengan angket dan teknik pengukuran yang menggunakan tes.
Contoh :
Penelitian ini mulai dengan melukiskan keadaan sekarang, yang dianggap sebagai akibat dari faktor-faktor yang terjadi sebelumnya , kemudian mencoba menyelidiki ke belakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab yang sudh beroperasi di masa lalu data yang diambil:
1. Pemanfaatan sumber belajar perpustakaan oleh siswa. Datanya berupa:
a. Jumlah pemanfaatan sumber belajar perpustakaan siswa
b. Frekuensi penggunaan sumber belajar perpustakaan.
c. Waktu atau lama penggunaan
2. Minat baca. Dataya meliputi :
a. Perlu memilih egiatan
b. Ungkapan tentang hal-hal yang diminati
c. Respon individu terhadap hal yang mendorong minat.
d. Sasaran yang akan dicapai minat.
e. Teknik dalam penyampaian hal-hal yang diminati.
Data ini juga menggunakan kuesioner atau angket yang diberikan kepada siswa.

3. Prestasi belajar Datanya adalah data dokumentasi berupa nilai raport. Nilai rapot distandarisasikan, sebab hasil belajar diukur dengan alat ukur yang berbeda dengan menggunakan rumus T score = 50 +10 score.

2 komentar:

  1. Waduh,,, mau tamat ya Tika.
    Sukses AJA...
    dan tetap Istiqomah


    http://azizamanis.wordpress.com/

    BalasHapus
  2. sangat bermanfaat. makasih yaaaaa

    BalasHapus